Sunday, January 15, 2017

Kebahagiaan vs Infrastruktur

Masih ramai diperbincangkan di medsos ataupun di ibu2 yang sedang ngumpul di tukang sayur tentang debat pertama pilkada DKI kemarin, dari masalah ranking debat, moderator, penampilan kostum, sampe jokes di medsos yang bikin saya tertawa untuk komentar2nya.

Orang Indonesia sangat kreatif dalam menciptakan hiburan dan viral di medsos meskipun tidak semuanya positif tapi inilah kadang2 yang bikin kita bahagia, seperti fenomena om telolet om beberapa waktu lalu yang intinya hal2 kecil kadang2 yang tidak kita sadari bisa membahagiakan orang lain.


Yang mo saya ceritain kali ini adalah kebutuhan fasilitas (which is infrastructure) dilingkungan saya sehari-hari yang bisa jadi tolak ukur umum di masyarakat, bagaimana masjid mo digalakan menjadi tempat ibadah kalo masjid yang ada dikuasai oleh sekelompok golongan tertentu, khawatir anak2 main akan kena tabrak motor/mobil yang lewat belum lagi para tetangga yang teriak2 kalo kaca pecah karena tendangan bola, bagaimana kita mau aman naik transportasi umum dimalam hari sedangkan disiang hari aja banyak copet berjemaah belum lagi pengemis/pembaca puisi yang suka membawa cangkul ato parang, trotoar tempat berjalan yang nyaman sehingga kita tidak khawatir harus mengempit erat tas agar tidak tersenggol bahkan dijambret oleh motor yang lewat.


Hal-hal seperti inilah yang membuat fasilitas dan infrastruktur sangat dibutuhkan agar masyarakatnya merasa aman dan nyaman bukan bahagia, karena kebahagiaan hanya kita sendiri yang menciptakan dengan cara kita menjalani hidup.



 Jakarta, 15 Jan 2017 - 08:16

 Lagi nemenin kayla mainan di RPTRA

No comments:

Post a Comment